1 Susunan bel listrik : Gong, Palu , titik kontak , sekrup kuningan yg dapat d atur , pegas kontak dari baja , armatur dari besi lunak dan elektro magnet 2.
Untuk anda seorang pemula atau yang baru belajar listrik atau elektronik tingkat dasar, istilah relay ini akan banyak ditemui dan tentunya menimbulkan rasa penasaran tersendiri apa itu relay, bagaimana prinsip kerjanya dan dipergunakan untuk apa. Artikel ini akan membahas perihal relay dan penjelasannya sehingga anda bisa tahu dan paham betapa pentingnya peran sebuah relay dalam perancangan suatu peralatan listrik atau peralatan elektronika. Pengertian Relay Relay adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai saklar Switch yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen electromekanis yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Coil mewakili fungsi electromagnet, dan seperangkat switch mewakili fungsi mekanis. Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga memungkinkan dengan arus listrik yang kecil low power dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5Vdc dan 50 mA mampu menggerakan armature relay yang berperan sebagai tuas saklar untuk menghantarkan listrik yang bertegangan 220V, 2 Ampere. Hati-hati, perlu diperhatikan spesifikasi coil dan switch relaynya agar menyesuaikan sesuai peruntukannya. Secara sederhana relay adalah suatu perangkat saklar elektromekanis yang digunakan untuk menyembungkan dan memutuskan arus listrik melalui perantara switch dengan cara pengendalian tegangan pada lilitan coilnya. Cara kerja relay Perhatikanlah gambar relay dibawah ini Cara kerja relay Dari gambar diatas terdapat bagian-bagian penting dalam sebuah relay yang perlu diketahui sehingga cara kerja relay bisa lebih dipahami lagi. 1. Coil Elektromagnetik Merupakan lilitan yang terbentuk dari kawat tembaga dengan lapisan email yang fungsinya sebagai pembentuk medan magnet ketika mendapatkan tegangan listrik yang sesuai dengan tegangan kerja relay. 2. Inti Besi Merupakan bagian yang berperan menjadi bahan yang bersifat magnet ketika terinduksi dari coil elektromagnetik dan dengan sifat magnetnya berperan menarik bagian armature sehingga bisa merubah posisi switch kontak point. 3. Armature Merupakan material atau lempengan logam yang berfungsi sebagai tuas kontak yang bergerak merubah posisi kontak tergantung dari sifat magnet dari komponen inti besi yang mempengaruhinya. 4. Switch Contact point Merupakan bagian dari relay yang berfungsi sebagai kontak output relay. Switch kontak ini terdapat 2 kondisi yaitu NO normally open dan NC normally close. Normally open maksudnya adalah bahwa kontak relay secara normal saat lilitan A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak terbuka. Sedangkan normally close maksudnya adalah bahwa kontak relay secara normal saat lilitan A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak tertutup. 5. Spring Spring atau per merupakan bagian dari relay yang berfungsi mengembalikan posisi switch contact poin relay saat lilitan coil A1 dan A2 tidak bertegangan. Dari komponen-komponen relay yang sudah dijelaskan diatas, maka prinsip sebuah relay bisa kita uraikan sebagai berikut Pada kondisi normal atau relay tidak bekerja maka switch contact point relay berada pada kondisi normalnya yaitu NO adalah kontak terbuka dan NC adalah kontak tertutup. Saat lilitan coil elektromagnetik terminal A1 dan A2 mendapatkan tegangan sesuai dengan tegangan kerja relay, maka akan terbentuk gelombang elektromagnetik yang akan menginduksi bagian inti besi menjadi magnet. Inti besi yang menjadi magnet inilah yang berperan menarik armature sebagai tuas kontak sehingga kontak relay berubah kondisi dari NO menjadi close dan dari NC menjadi open. Posisi kontak ini akan bertahan selama lilitan coil elektromagnetik mendapatkan tegangan sesuai dengan tegangan kerjanya. Ketika lilitan coil elektromagnetik relay tersebut tidak mendapat tegangan maka disinilah fungsi dari spring atau per untuk mengembalikan posisi armature ke kondisi sebelumnya sehingga switch contact point berubah kondisi kembali ke posisi sebelumnya yaitu NO menjadi open dan NC menjadi close. Istilah Relay Terdapat beberapa istilah pada relay terkait dengan fungsi dasarnya yaitu sebagai saklar yang dikendalikan secara elektromagnetis. Pada relaypun dikenal istilah pole dan throw. Pole artinya banyaknya Kontak Contact yang dimiliki oleh sebuah relay, sedangkan Throw adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak Contact. Berdasarkan jumlah pole dan throw maka terdapat beberapa jenis relay yaitu 1. Single Pole Single Throw SPST Relay golongan ini memiliki 4 Terminal yaitu 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil. Ini adalah kontak relay yang paling sederhana. 2. Single Pole Double Throw SPDT Relay golongan ini memiliki 5 Terminal yaitu 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil. Aplikasi pada jenis saklar, maka jenis kontak relay ini sama dengan saklar tukar atau saklar hotel yang bisa digunakan sebagai pengendali lampu dari 2 tempat. Lihat artikel saya tentang saklar tukar. 3. Double Pole Single Throw DPST Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya adalah 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST ini dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil. Aplikasi pada jenis saklar, maka jenis kontak relay ini sama dengan saklar seri dimana untuk satu kali action maka ada 2 kondisi saklar yang berubah secara bersamaan. 4. Double Pole Double Throw DPDT Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya adalah 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 single Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya adalah untuk Coil. Aplikasi pada jenis saklar, maka jenis kontak relay ini sama dengan saklar silang yang bisa digunakan sebagai pengendali lampu dari banyak tempat. Lihat artikel saya tentang saklar silang. Dengan mengetahui jenis dan prinsip kerja dari sebuah relay, selanjutnya anda akan banyak menemukan aplikasi dari relay tersebut diantaranya adalah sebagai alat yang bisa mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan dari signal tegangan rendah, lihat artikel saya yang berhubungan dengan fungsi relay ini pada artikel cara membuat alarm pagar rumah yang awet dan efektif. Masih banyak fungsi dan aplikasi dari sebuah relay diantaranya adalah sebagai alat yang digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika Logic Function, sebagai alat yang digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu Time Delay Function dan sebagainya. Demikian artikel singkat tentang cara kerja relay, komponen dan fungsinya. Semoga bermanfaat dan menjadi pengetahuan tambahan bagi kita. Saran ataupun masukan silahkan meninggalkan jejak pada kolom komentar. Wassalam... Alhasil pada rangkaian loop penerima yang hanya berupa kawat berbentuk lingkaran yang tanpa diberikan sumber tegangan apapun, ternyata muncul percikan listrik pada gap-nya. Ini membuktikan ada listrik yang mengalir melalui radiasi suatu terhantarkan ke PerawatanSistem Penyalaan Listrik Bagian atau komponen utama sistem penyalaan listrik pada motor bensin yang perlu dirawat adalah: (1) batere (accu), (2) roda gaya magnet, (3) koil, (4) pemutus arus primer (platina), (5) CDI, (6) kondensor, (7) distributor, dan (8) busi. Di antara kedelapan komponen tersebut maka busi adalah komponen yang
dTugas 1. Bagaimana cara kerja dioda apabila ditinjau dari 3 situasi, sebutkan dan jelaskan! 2. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari SCR! 3. Jelaskan konstruksi transistor bi polar Halaman38 Aircraft Electrical System Assembly e.Tes 1. Apa yang dimaksud dengan saturasi dan cut-off pada transistor? Jelaskan! 2.
a tolak menolak. b. tidak tentu. c. tarik-menarik. d. kedua magnet menyatu. 2. Dalam keadaan bebas, kutub magnet batang selalu menunjuk ke arah utara dan selatan bumi karena . a. letak kutub bumi berada di kutub magnet bumi. b. letak kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi.
SistemKontrol Elektropnumatik 17 Teknik Otomasi Industri Gambar 1.7Kurva V-T. Dari kurva V-T yang merupakan garis lurus diketahui bahwa ratio dua variabel pada titik A dan titik B mempunyai nilai sama, sehingga (V1)/ (V2) = (T1)/ (T2). Contoh: Udara pada suhu T1 = 293K memiliki volume V1 = 0,8 m3 .
2 Tuliskan prosedur memasang motor starter yang anda fahami, lengkapi dengan keterangan jenis kendaraannya! 3) Jelaskan mengapa dalam pemeriksaan rangkaian kelistrikan. perlu pemeriksaan kabel terhadap adanya isolator kabel yang. sobek atau adanya cairan disekitar penghantar atau konektor. 37 kOqK0sp.
  • pdzacte677.pages.dev/195
  • pdzacte677.pages.dev/282
  • pdzacte677.pages.dev/121
  • pdzacte677.pages.dev/339
  • pdzacte677.pages.dev/338
  • pdzacte677.pages.dev/227
  • pdzacte677.pages.dev/55
  • pdzacte677.pages.dev/293
  • pdzacte677.pages.dev/90
  • sebutkan dan jelaskan 2 bagian utama pada rangkaian bel listrik